Jumat, 21 Juni 2013

Sesar Semangko

Sesar Semangko adalah sesar terpanjang  di indonesia bahkan bisa se Asia Tenggara. Sesar dengan panjang 1900 kilometer ini membentang di Teluk Semangka hingga Aceh. Sesar ini Membentuk Bukit barisan dan Danau Singkarak.  Sesar ini mudah dilihat di Bukit tinggi dan Ngarai Sianok.





Sesar ini termasuk tipe sesar geser atau pergerakan transform. Sesar ini juga juga memiliki Sejarah gempa yang sangat banyak.  Mulai dari Tahun 1893 hingga sekarang.  

Sesar ini Dibagi 19 Segmen dan di bagi 3 bagian yaitu Bagian Selatan, Bagian Tengah dan Bagian Utara. 
Berikut Penjelasan dari ketiga bagian tersebut. 

A. Bagian Selatan Pulau Sumatra memberikan kenampakan pola tektonik:
1. Sesar Sumatra menunjukkan sebuah pola geser kanan en echelon dan terletak pada 100-135 kilometer di atas penunjaman.
2. Lokasi gunung api umumnya sebelah timur-laut atau di dekat sesar.
3. Cekungan busur muka terbentuk sederhana, dengan ke dalaman 1-2 kilometer dan dihancurkan oleh sesar utama.
4. Punggungan busur muka relatif dekat, terdiri dari antiform tunggal dan berbentuk sederhana.
5. Sesar Mentawai dan homoklin, yang dipisahkan oleh punggungan busur muka dan cekungan busur muka relatif utuh.
6. Sudut kemiringan tunjaman relatif seragam.
B. Bagian Utara Pulau Sumatra memberikan kenampakan pola tektonik:
1. Sesar Sumatra berbentuk tidak beraturan, berada pada posisi 125-140 kilometer dari garis penunjaman.
2. Busur vulkanik berada di sebelah utara sesar Sumatra.
3. Kedalaman cekungan busur muka 1-2 kilometer.
4. Punggungan busur muka secara struktural dan kedalamannya sangat beragam.
5. Homoklin di belahan selatan sepanjang beberapa kilometer sama dengan struktur Mentawai yang berada di sebelah selatannya.
6. Sudut kemiringan penunjaman sangat tajam.
C . Bagian Tengah Pulau Sumatra memberikan kenampakan tektonik:
1. Sepanjang 350 kilometer potongan dari sesar Sumatra menunjukkan posisi memotong arah penunjaman.
2. Busur vulkanik memotong dengan sesar Sumatra.
3. Topografi cekungan busur muka dangkal, sekitar 0.2-0.6 kilometer, dan terbagi-bagi menjadi berapa blok oleh sesar turun miring
4. Busur luar terpecah-pecah.
5. Homoklin yang terletak antara punggungan busur muka dan cekungan busur muka tercabik-cabik.
6. Sudut kemiringan penunjaman beragam.  
Berikut ke sembilan belas Segmen Tersebut : 


1.Segmen Sunda  (Selat Sunda-Lampung) 

Panjang :  150 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20 cm
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
2.  Segmen Semangko    (Lampung)   
Panjang :  65 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
3. Segmen  Kumering   (Lampung)    
Panjang :  150 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
4. Segmen Manna   (Bengkulu)     
Panjang :  85 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
5. Segmen Musi  (Bengkulu)      
Panjang :  70 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm men
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
6. Segmen Ketaun   (Jambi) 
Panjang :  85 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
7. Segmen  Dikit  (Jambi) 
Panjang :  60 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
8.  Segmen Siulak  (Jambi )  
Panjang :  70 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
9. Segmen  Suliti  (Sumbar)   
Panjang :  95 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
10. Segmen  Sumani  (Sumbar)
Panjang :  60 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
 11. Segmen  Sianok (Sumbar)
Panjang :  90 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
12. Segmen  Sumpur  (Sumbar)
Panjang :  35 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
13. Segmen  Barumun  (Sumut)
Panjang :  125 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
14. Segmen  Angkola  (Sumut)
Panjang :  160 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  20
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
15. Segmen  Toru  (Sumut)
Panjang :  95 Km
Sliprate  :  2,7 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 27  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  54 cm
Periode pengulangan 100 thn : 7.5 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.7 Mw
16. Segmen  Renun  ( Sumut )
Panjang :  220 Km
Sliprate  :  2,7 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 27  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  54 cm
Periode pengulangan 100 thn : 7.5 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.7 Mw
17. Segmen  Tripa  (NAD)
Panjang :  180 Km
Sliprate  :  2,7 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 27  cm
Slip Accumulation per 200 thn :  54 cm
Periode pengulangan 100 thn : 7.5 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.7 Mw
18. Segmen  Aceh  (NAD)
Panjang :  200 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn : 20 cm
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw
19. Segmen  Seulimeum  (NAD)
Panjang :  120 Km
Sliprate  :  1 cm/thn
Slip Accumulation  per 100 thn : 10  cm
Slip Accumulation per 200 thn : 20 cm
Periode pengulangan 100 thn : 7.2 Mw
Periode pengulangan 200 thn : 7.4 Mw 



Gempa Darat yang selalu mengguncang bagian tengah pulau sumatra ini bersumber dari sesar ini. Pada Maret 2007 2 Gempa berkekuatan 6.3 dan 6.4 mengguncang Barat daya danau Singkarak gempa ini juga diakibatkan Sesar Sumatra, Gempa ini terasa sangat besar di kota Tanah Datar, Solok, Payakumbuh, Sawah lunto, dan Padang Panjang. Gempa ini Mengakibatkan 52 orang tewas di Seluruh sumatra dan gempa ini terasa hingga Singapura Gempa ini berasal dari Segmen Sianok. 

Selain gempa tersebut pada tahun 1926 gempa 7.8 Skr yang berasal dari Sesar ini juga mengguncang Padang Panjang. Akibat gempa ini tercatat korban tewas lebih dari 354 orang. Kerusakan parah terjadi di sekitar Danau Singkarak Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Sawah Lunto dan Alahan Panjang. Gempa susulan mengakibatkan kerusakan pada sebagian wilayah Danau Singkarak. Tercatat di Kabupaten Agam sebanyak 472 rumah roboh, 57 orang tewas dan 16 orang luka berat. Di Padang Panjang sebanyak 2.383 rumah roboh, 247 orang tewas. Dampak gempa juga menimbulkan banyak tanah terbelah, longsoran di Padang Panjang, Kubu Krambil dan Simabur.  

Setelah tadi kita lihat Ternyata Sesar ini sungguh mematikan dan Destruktif. Tapi kata Eko Yulianto Dari Pakar gempa LIPI mengatakan " Sesar ini seperti koin mata uang yang di satu sisi seolah-olah sebuah ancaman dan satu sisi yang lain adalah rahmat". Kenapa Sesar ini disebut sesar Rahmat? karena di sesar ini Bersembunyi banyak Keuntungan untuk para petambangan.  

Fakta Unik! 

1. Semua lempeng termasuk subduksi dan sesar di sumatra itu semuanya bersambungan! jadi kalau ada 1 lempeng pecah Energi dari lempeng yang pecah itu akan mengalir kesemua Segmen Sesar Semangko dan Subduksi Sumatra. 

2. Bila ada gempa di sesar ini dan episenternya berada di dekat gunung aktif maka bisa membuat Gunung itu semakin cepa meletus.  

UPDATE!!!!! 
tanggal 2 Juli 2013 pukul 14:37:02 Gempa darat yang  berkekuatan 6.2 SKR diakibatkan sesar semangko mengguncang NAD yang tepatnya selatan Bireun guncangannya terasa hingga malaysia.

Demikian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar