Rabu, 12 Juni 2013

Perbandingan Gempa Sumatra 2004 dan Gempa Jepang 2011

2 gempa terjadi di 2 negara berbeda dengan kekuatan yang di bilang masif dan katastrofik terjadi dalam kurun 10 tahun dengan kekuatan diatas 9 Mw. Gempa pertama terjadi di negara kita negara Republik Indonesia dengan kekuatan 9.1 Mw dengan tsunami dengan ketinggian 34.5 meter. 7 tahun berselang Gempa besar lainnya mengguncang Negara Jepang dengan kekuatan 9 Mw dengan Tsunami setinggi 10 meter dan membuat seluruh samudra pasifik mengeluarkan Peringatan Tsunami. Kali ini kita akan melihat manakah gempa paling merugikan, menghancurkan, dan terbesar dari kedua gempa ini.

1. Kekuatan

Yang pertama kita akan membahas siapakah yang terkuat dari kedua gempa ini. Gempa 2004 adalah gempa terkuat ketiga yang pernah tercatat, Gempa dengan kekuatan 9.1 Mw ini sama saja meledakkan 950 megaton TNT atau 47.500 butir bom Hiroshima. Sedangkan gempa kedua atau Gempa Jepang memiliki kekuatan 9.0 Mw atau sama saja meledakkan 475 megaton TNT atau 23.700 butir bom Hiroshima.

2. Durasi

Durasi gempa akan sangat lama bila lempeng yang patah semakin panjang inilah yang terjadi di kedua gempa tersebut. Gempa Sumatra 2004 berhasil mematahkan 1200-1300 km yang membentang dari  barat daya NAD hingga kepulauan Nikobar, dengan kecepatan 2.5 Km/detik bila kita kalkulasikan durasinya selama 8 menit. Dan Gempa Jepang 2011 berhasil mematahkan 500 km ke arah Selatan dengan kecepatan 3,3 km/detik dan bila dikalkulasikan gempa ini berdurasi 3 menit. 

3. Tsunami 

Kedua gempa ini tentu saja menghasilkan bencana sekunder yang paling di takutkan yaitu Tsunami. Tsunami Gempa Sumatra Memiliki  run up tertinggi  di Lhoknga dengan ketinggian 34,5 Meter, Tsunami ini juga memiliki ketinggian 20.3 Meter di Banda Aceh, diatas 10 meter di pesisir NAD dan Sumatra Utara, Diatas 6 meter di Thailand, dan 4 meter di Srilanka. Tsunami ini juga memproduksi kekuatan setara dengan 5 Megaton TNT.   Berikut Video Tsunaminya 

 

Sedangkan  di Jepang Tsunaminya memiliki Run Up tertinggi 24 meter di daerah pesisir Ofunato, Tapi di Wikipedia menyebutkan ketinggian Tsunami setinggi 38,9 Meter di Miyako. Tapi Tsunami ini hanya memiliki kekuatan setara dengan 550 Kiloton TNT. Tsunami ini juga membuat kepanikan di seluruh pesisir di Samudra Pasifik di karena kan peringatan Tsunami. Berikut Video Tsunaminya : 

.  

4. Kerugian 

di mana ada bencana pasti ada ruginya itulah yang terjadi di kedua gempa ini. Gempa Sumatra 2004 membuat  hampir 50 persen bangunan hancur di Banda aceh dan mengakibatkan korban jiwa sebanyak 126.000 orang  di seluruh Sumatra total kerugian sekitar 54 triliun rupiah. Sedangkan Gempa jepang membuat  kerugian yang sangat luar biasa atau 2.610 TRILIUN RUPIAH! dan gempa jepang dinobatkan gempa termahal di dunia. 

5. Deformasi Kerak Bumi  

Deformasi kerakbumi merupakan implikasi langsung dari gempa bumi tektonik, karena gempa bumi jenis ini sebenarnya disebabkan oleh terpatahkannya luasan segmen kerakbumi tertentu yang kemudian bergerak melenting menempuh jarak tertentu pula. Besarnya magnitude momen dalam sebuah peristiwa gempa akbar disebabkan oleh luasnya segmen kerak bumi yang terpatahkan diikuti dengan besarnya jarak lentingannya. Implikasi dari pergerakan ini luar biasa, karena terasakan oleh segenap penjuru permukaan Bumi sehingga menghasilkan sejumlah perubahan berskala global meski secara kuantitas sangat kecil.
Gempa Sumatra 2004 dihasilkan oleh pematahan kerak bumi seluas 1.600 x 100 km persegi yang kemudian melenting ke arah barat sejauh (rata-rata) 20 meter. Karena pematahannya bersifat naik miring (oblique thrust) maka gerak lentingan ini diikuti dengan terangkatnya dasar laut (uplift) di atasnya hingga sebesar 5 meter. Proses ini secara pelan-pelan berdampak pula bagi kerak bumi di seluruh penjuru dunia, yang rata-rata bergeser 2 cm kecuali di dekat sumber gempa. Di ujung utara Pulau Sumatra (yang berdekatan dengan sumber gempa) terjadi pergeseran mendatar sebesar 5-6 meter ke barat dan ambles (subsidence) 1 meter. Posisi kutub utara pun bergeser 6 cm dari semula menuju ke garis bujur 145 BT. Pergeseran-pergeseran ini ditambah besarnya energi gempa menyebabkan periode rotasi Bumi diperpendek 2,7 mikrodetik.
Sementara gempa Jepang 2011 juga dihasilkan oleh pematahan kerak bumi namun dengan luas 500 x 150 km persegi yang melenting ke arah timur sejauh (rata-rata) 18 meter serta menghasilkan pengangkatan dasar laut sebesar 4 meter. Konsekuensinya daratan pulau Honshu pun tergeser 2,5 meter ke arah timur dan terjadi pengamblesan sebesar 0,5 meter. Karena lokasi gempa akbarnya lebih berdekatan dengan kutub utara, konsekuensinya terjadi pergeseran kutub lebih besar, yakni mencapai 25 cm. Rotasi bumi pun diperpendek 1,8 mikrodetik dari semula. 
6. Tektonik 
Gempa Sumatera terjadi di daerah yang belum pernah diperkirakan karena Zona Subduksi ini sudah sangat tua atau umurnya sudah 90 juta tahun karena Lempeng yang tua biasanya Lempengnya sudah lebih padat dan diestimasikan lebih stabil. Gempa ini juga kerap terjadi di tahun 964 dan 1400 dengan selisih sekitar 400-600 tahun. Subduksi ini di dorong oleh lempeng samudra hindia dengan kecepatan 58 mm/tahun. Gempa ini menghasilkan Skala MMI 9 atau keras.  

Selanjutnya Gempa jepang 2011 ini Terjadi di lempeng Subduksi yang didorong oleh lempeng Pasifik dengan kecepatan 92 mm/tahun. Di subduksi ini memiliki banyak sejarah gempa  yang berawal dari tahun 869. Ilmuan gempa di jepang sudah memprediksi akan terjadinya gempa disini tapi tidak diatas 8 Mw. Gempa di daerah sini juga sering terjadi dengan kekuatan diatas 8.4 Mw. gempa ini menghasilkan skala MMI 9 juga.  

Sekian






Tidak ada komentar:

Posting Komentar