Senin, 04 Mei 2015

Gempa Nepal 2015, dan Dimana selanjutnya?

(shakemap)


25 April 2015, pukul 11.56 NST, gempa berkekuatan 7.8 Mw (USGS) / 8.1 Ms (China Earthquake Network Center) mengguncang negara Nepal. Gempa ini ber-episenter  34 km dari Lamjung dan 77 km dari Kathmandu, dan Hypocenter di kedalaman 15 km.

Gempa ini diakibatkan oleh pelepasan energi tiba - tiba oleh Lempeng Subduksi Benua India dan Euroasia yang membawa Negara India dan Sri lanka. Lembeng Benua India bergerak pelan ke dalam Benua Asia hal ini lah yang membentuk pegunungan Everest yang proses kelahirannya sejak 80 juta tahun yang lalu. Gempa ini sebenarnya sudah diprediksi tahun 2013 oleh seismologis Vinod Gumar Gaur, namun tetap saja ia tidak bisa memberikan sebuah pernyataan Kapan Dan Dimana lokasinya berada, dia hanya tahu bahwa akan terjadi disini (Antara 2 lempeng benua tersebut),

"Kalau ini subduksi apakah menyebabkan naik atau turunnya tanah?"
Ya tetap mengalami turun dan naiknya tanah, Hal ini dilansir oleh CNN dimana Gunung Everest yang ketinggiannya sedikit menurun yaitu 1 hingga 3 sentimeter, hal ini dibuktikan oleh satelit Eropa Sentinel 1A yang sedang melintas di atas daerah yang terkena dampak gempa. Ilmuan asal Colorado juga mengatakan "Gunung ini hanya menyusut 1 hingga 2 milimeter". Justru sebaliknya di daerah ibukota yaitu Kathmandu mengalami kenaikan.

Gempa ini karena berada di darat dengan kedalaman relatif dangkal memiliki Intesitas Skala Mercalli yang tinggi yaitu Antara 7 hingga 9, dengan semakin besar kekuatan Intesitasnya
semakin besar kerusakan dan kematian yang ditimbulkan karena kekuatan guncangan. Namun perlu diingat Bangunanlah yang membuat kematian bukan gempa.

Apa yang membuat bangunan dan bangunan bersejarah di Nepal hancur lebur?

  1. Kualitas Tanah.
  2. Kurangnya perawatan suatu gedung.
  3. kurangnya kesiap - siagaan masyarakat terhadap gempa. 
Info dari beberapa sumber mengatakan, Tanah di sebagian nepal dulunya ialah sebuah danau,
" terus hubungannya apa dengan gempa ini?"
 Putar balik ke ke tahun 1985 dimana gempa 8.0 SKR menyerang Mexico City getaran di mexico city lebih lama dan sedikit lebih besar dari daerah lain di negara Mexico, dikarenakan dulunya tanah ini merupakan bekas danau. Hal ini dikarenakan jumlah kadar air di dalam air masih banyak sehingga bangunan yang berada di atas tanah bagaikan berada di atas sebuah jelly dan liquifikasi yang terjadi sangat parah .

"Should we worried about this Earthquake?"
Yes, kenapa? karena Subduksi di Indonesia masih berkaitan dengan Subduksi disana, bedanya Subduksi Nepal adalah Subduksi darat bertemu dengan darat dan kita Subduksi Laut bertemu darat yang sama - sama di dorong oleh lempeng Australia. Efek domino mungkin bisa terjadi, mengingat Indonesia memiliki 2 Megathrust yang masih berkaitan dan bersambung dengan subduksi darat di Nepal. 2 megathrust tersebut memiliki potensi sangat besar, Oh  iya, 2 megathust tersebut yaitu Mentawai, dan Selatan Jawa yang sama - sama memiliki potensi gempa diatas 8 skr.
 hal ini juga dicetuskan oleh Rovicky yang berkata 

"Malah, kemungkinan di Nepal dipicu gempa di Sumatera yang dulu. Di selatan Sumatera bergerak dulu, bisa jadi yang memicu gempa di Nepal. Ini masih dugaan karena biasanya beberapa tahun berikutnya baru diketahui. Satu gempa bisa saling memicu atau terpicu dengan gempa lain," 
Contoh efek domino yang terjadi ialah Gempa di aceh tahun 2004 yang memicu gempa Nias tahun 2005 yang sama - sama berkekuatan diatas 8.5 skr.



sekian

Sumber
sumber
Sumber
Sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar